Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA

Gambar
Dua bulan terakhir ini Papua bergejolak tiada henti. Berawal dari tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang Jawa Timur, aksi balasan penolakan rasisme kemudian meluas di hampir seluruh kota di Indonesia.  Terkhusus di Papua, aksi penolakan rasisme terjadi dengan mobilisasi massa yang sangat besar. Bukan saja mahasiswa, masyarakat biasa asli Papua (OAP) pun turun ke jalan dan menyerukan kutukan terhadap tindakan rasisme.  Sebagai seorang aktifis sekaligus Pembela HAM Papua, Septi Meidodga tidak tinggal diam. Lelaki asli suku Arfak, Papua Barat ini kemudian berniat melakukan aksi damai bersama masyarakat Manokwari, namun naas, sehari sebelum aksi, dirinya sudah ditangkap Polisi Papua Barat. Kronologisnya: - Tanggal 18 september 2019, Septi Meidodga bersama rekannya Thomas Ch. Syufi berkunjung ke Kantor Dewan Adat Papua wilayah lll Doberai yang berada di Jalan Pahlawan, kota Manokwari.  Kedatangan Septi untuk koordinasi aksi damai anti rasisme yang rencanan