Dialektika Cinta

Oleh : Septi Maydodga
Aktifis Gempar Manokwari Papua Barat
Cinta merupakan sebuah perasaan yang tertanam dalam hati setiap pribadi manusia, dimana seseorang akan merasakan gejolak dalam dirinya, karena gejolak tersebut lain dari sikap dan kata-kata pribadi kita.
Pergerakan tubuh manusia dapat digerakan Karena pikiran, dan jujur kita mengakui bahwa pikiran yang tulus dan murni hanya dari "Hati" sehingga semua yang berkaitan dengan hati nurani tidak bisa membohongi pribadi kita.
Pergerakan tubuh akan melahirkan perkembangan tubuh, yang akan disebut sebagai keinginan " Hati " sebab semua itu ada proses dan tahapan yang harus dilalui sesuai mekanisme.
Dialektika Cinta merupakan sebuah hasrat percintaan yang mengedepankan, nilai-nilai keadilan dalam percintaan, yaitu saling menghargai, saling menghormati, saling melengkapi, dan sepahan dalam tindakan perhubungan Cinta.
Kehadiran cinta untuk membawa energi dan kekuatan bagi pribadi seseorang demi menciptakan pembentukan,karakter yang tampil memperjuangkan nilai keadilan di dunia yang bersifat Sementara ini.
Cinta adalah kekuatan sesungguhnya seseorang dalam hati untuk memenuhuni keinginan, perasaan"Hati" tergantung pribadi seseorang mau memulai dari mana dan mengakhirinya dimana.
Karena perasaan Cinta tidak mengenal tempat, waktu, dan kapan, perasaan itu muncul ketika melihat dan merasakan ketertarikan dengan seorang Wanita yang menyentuh "Hati" pribadi kita.
Untuk itu maka maknailah cinta dengan sebuah pikiran yang rasional dalam pandangan pribadi masing- masing terhadap cinta dalam perasaan "Hati" Karena hanya dengan perasaan hatilah yang akan membawamu ke masa depan Pribadimu.
Bogor 2 Juni 2017
"salam kompak"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hentikan Teror Pada Aktivis Papua, Septi Meidodga

Kami Hidup Tapi Mati

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA