Pemerintah Gagal Paham Adat Suku di Manokwari

Kehidupan sosial masyarakat membuat keseimbangan hidup tidak relatif damai, di tanah papua memiliki 250 suku dengan adat istiadat budaya yang berbeda beda.

Namun pada kenyataanya Papua masih berkehidupan adat dalam membangun keluarga bersama, seperti Suku Arfak di Manokwari kehidupan mereka masih menggunakan pola hidup adat dalam kehidupan sosial masyarakat.

Namun pemerintah pusat sampai daerah tidak memahami kehidupan masyarakat adat di Papua karena kebijakan pemerintah dengan menerima serta mengijinkan perusahaan-perusahaan masuk ke tanah Papua itu justru memberikan dampak buruk bagi masyarakat adat karena kehidupan adat mereka akan tergeser dan mengakibatkan degradasi terhadap masyarakat adat setempat, seperti perusahaan kelapa sawit di Manokwari wilayah Warmare Prafi Masni dan Sidey.

Kehadiran perusahaan sawit tersebut telah merubah pola hidup masyarakat Meyah sub suku dari Arfak, dengan berburu, berkebun itu sudah berubah menjadi mengharap gampan dari perusahaan ketika buah sawit diproduksi oleh perusahaan dan hasilnya sebagaian sedikit dikasih buat masyarakat adat.

Hal tersebut cepat atau lambat akan membuat kehidupan masyarakat adat akan hancur dan terpuruk karena masyarakat adat tidak lagi bekerja sesuai adat istiadat budaya mereka melainkan mengharapkan perusahaan yang notabenenya tidak pasti.

Dengan demikian saya sebagai anak muda pewaris budaya adat istiadat mengharapkan kepada semua kompoen agar secara serius menangani persoalan tersebut agar masyarakat adat di tanah Papau khususnya Arfak harus diselamatkan.

Septi Meidodga

Manokwari 9 Juli 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hentikan Teror Pada Aktivis Papua, Septi Meidodga

Kami Hidup Tapi Mati

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA