Inspirasi Dan Aspirasi Saya Menjadi Pembela HAM

Oleh: Mey Sarma
Aktifis GeHAM Papua

Inilah saya, seorang anak perempuan dari keluarga sederhana, namun memiliki impian yang tinggi. Saya ingin menjadi contoh bagi keluarga, teman dan kampung halaman saya. Itulah yang memanggil saya berada di jalan yang saat ini saya tempuh.
Perjalanan yang saya tempuh di dalam pendidikan dan pergaulan saya waktu itu, belum membawa saya sampai sekarang ini. Seiring waktu berjalan saya mulai beraktifitas di organisasi kampus, yaitu Organisasi Kepemudaan (OKP), dan Organisasi Daerah. Saya juga mulai mengikuti pelatihan pengembangan diri dari organisasi yang saya ikut, bahkan menjadi pengurus di dalam organisasi itu.
Perkenalan saya dengan organisasi itu membuat wawasan saya mulai berubah. Ditambah lagi dengan melihat realita kehidupan masyarakat Papua yang terus terdiskriminasi, khususnya yang terjadi di sekitar tempat tinggal saya. Saya sangat ingin berbuat sesuatu untuk perubahan. Tetapi saya bingung memualainya dari mana?
Itu menjadi pertanyaan besar saya, tetapi saya berusaha menikmati setiap proses yang saya jalani. Dan saya senang karena mempunyai banyak teman dan kenalan baru. Sampai pada perjumpaan saya dengan seorang perempuan aktivis yang sangat berpengaruh, yaitu Mama Yusan Yeblo. Selain kuliah, saya juga belajar banyak hal di luar kampus, mulai dari bekerja di restauran, jadi pengasuh anak, sampai menjadi tukang masak untuk mama Yusan Yeblo.
Ada satu hal yang saya suka dari mama Yusan, yaitu bercerita banyak hal tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sebernanya saya belum tahu sama sekali. Namun saya diajak untuk terus mendengarkan di setiap waktu luang kami, atau waktu makan. Saya mengerti, dan saya mulai tertarik untuk masuk ke dalam dunia Hak Asasi Manusia. Namun belum punya peluang dari mana saya memulai bekerja untuk HAM itu? saya bertanya di dalam hati saja.
Hingga pada suatu hari mama Yusan memperkenalkan saya dengan perempuan-perempuan yang bekerja untuk HAM perempuan. Salah satu aktivitas mereka adalah memberikan ketrampilan untuk mama-mama di pedalaman. Pada kesempatan lain mama Yusan juga mempertemukan saya dengan mama Vienje Jarangga dan saya mulai diminta untuk mengelola salah satu kafe milik mama-mama di Jayapura. Namun setelah itu saya merasa kelelahan, karena saya harus kerja sambil kuliah pada sore harinya. Maka saya mengundurkan diri dari kafe itu dan mulai fokus di kuliah serta organisasi. Tetapi saya masih terus berkomunikasi dengan mama Vien, bahkan menjadi panitia yang diselenggarakan oleh Jaringan Damai Papua (JDP) pada acara ‘Tanggapan Perempuan Papua terhadap Dialog Jakarta Papua’.
Setelah saya mengikuti kegiatan tersebut, saya tidak pernah berjumpa lagi dengan mama Vin karena saya sibuk dengan aktifitas akhir kuliah saya. Hingga pada waktu yang tidak pernah diduga, mama Vin menghubungi saya lewat facebook, ia meminta saya bekerja di ‘Tiki Jaringan Kerja HAM Perempuan Papua’ di bagian finance. Saya senang sekali karena pada waktu itu sudah selesai kuliah. Saya menerima tawaran itu. Tetapi hati kecil saya mengatakan, saya lebih menyukai kerja lapangan, bersentuhan langsung dengan korban pelanggaran HAM. Untuk mewujudkanya saya lalu membuat kelompok Perempuan Kreatif Papua Selatan.
Saya membuat beberapa kegiatan salah satunya, “Fashion Show Noken dan Pameran Kreatif Mama-mama Papua”. Kegiatan itu bertujuan mengangkat nilai budaya dan menyadarkan pemerintah agar melihat serta menyiapkan tempat yang layak untuk menampung hasil kreatif Mama Papua.
Saya semakin senang, karena mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dasar pembela HAM, walaupun saya berlatar belakang pendidikan ekonomi dan seorang finance. Saya berharap dapat membuat perubahan-perubahan kecil namun berdampak pada Sumber Daya Manusia, khususnya Perempuan Papua Selatan yang lebih kreatif dan mandiri. Semua orang dapat menjadi Pembela HAM!

Jakarta, 1 Maret 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hentikan Teror Pada Aktivis Papua, Septi Meidodga

Kami Hidup Tapi Mati

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA