Eksistensi Amungme dan Kamoro Tersingkir sejak Datangnya Freeport

Penulis: Fransiskus Xavier Tsolme
Mahasiswa STFT Fajar Timur
Tingkat II



Sebuah Refleksi Kritis

Eksistensi manusia Amungme dan Kamoro sesuatu yang sangat istimewa yang telah dimuliahkan hadir dalam kehidupan manusia Amungme dan Kamoro, sebagaimana eksistensi itu dapat diangkat dan di perjuangkan harus dapat dipertahankan sebagaimana dapat dihargai seperti manusia lainnya baik eksistensi manusianya dan terhadap lingkungannya. 

Maka dengan demikian eksistensi manusia Amungme dan Kamoro adalah keistimewaan yang diberikan oleh yang Maha kuasa maka demikian keistimewaan itu seharusnya dijaga dan dihargai sebagaimana manusia lainnya.  

Tapi apa yang terjadi setelah kehadiran perusahan PT Freport Indonesia di tengah-tengah kehidupan kedua suku Amungme dan Kamoro? Kehadiran perusahan ini membuat eksistensi Manusia Amungme dan Kamoro sangat terancam punah baik dari lingkungannya dimana tempat kedua masyarakat bertahan hidup dan menafkahi kehidupan keluarga. 

Bagaimana masyarakat Amungme dan Kamoro dapat bertahan hidup sekarang sedangkan suku Amungme dan Kamoro kehidupannya sangat bergantung pada Alam, namun PT Freeport datang membongkar dan menguasai setiap lahan yang jaga oleh suku Amungme sebagai tempat yang Keramat, suku Kamoro percaya bahwa tempat mereka adalah istimewa dari yang Mahakuasa. Apakah yang sedang terjadi sekarang ketika PT Freport meracuni setiap sungai yang biasanya tempat masyarakat Kamoro mencari ikan dan kemudian diracuni dan memotong setiap sungai, setiap sungai dipenuhi dengan limbah-limbah tailing.

Pergumulan yang sangat dahsyat dialami dan digumuli oleh masyarakat kedua suku Amugme dan Kamoro sejak datangnya PT Freport di tengah-tengah kehidupan manusia Amungme dan Kamoro banyak pergulumulan yang dialami dan banyak bencana dialami. Siapa yang sadar akan limbah yang sedang merajalela di tengah-tengah kehidupan suku Amungme dan Kamoro, perusahan ini hadir dengan racun tailing dan kimianya mengorbankan suku Amungme dan Kamoro perlahan baik dari udara maupun dalam tanah siapakah yang pernah sadarkan? Dan hal ini pernah diperjungangkan oleh Mama Yosepha ALomang dan mama-mama lainnya.

perjuangan Perempuan Papua melawan Penindasan Pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah tailing ke sungai AIJKWA yang memusnahkan vegetasi hutan tropic seluas 3.300 hektar dan adanya endapan tembaga disepanjang sungai dan mematikan vegetasi tumbuh-tumbuhan. 

Limbah yang perlahan mengalir dalam tanah menyebabkan air yang mengandung minyak  dan becek, membuat kedua suku ini hidup dalam racun yang telah dibuat oleh perusahan raksasa ini. Sekarang Freport mengambil jalan yang buntut menanam pohon disetiap pasir tailing, kemudia menghilangkan sungai-sungai besar perusahan tidak membuat solusi yang baik tetapi membuat sesuatu yang dapat membahayakan nyawa masyarakat Kamoro yang harus mencari ikan sampai di laut dan kemudian diguling ombak mati pun tidak disadarkan.

Saya sebagai anak putra daerah pun harus mati dalam setiap propaganda yang dibuat oleh perusahaan ini dimana jalan transportasi yang biasa dapat mempermudah masyarakat lewat sungai tetapi karena perusahan PT Freeport dengan limbah tailingnya mengalir disetiap sungai.

Tak ada solusi yang ditawarkan oleh perusahan, justru membuat masyarakat semakin terpuruk dengan kepungan racun di sungai hingga ke laut.

Penambangan PT FI  Tidak Sesuai Perjanjian Demi Mencari Nikmat

Sejak dan hadirnya penambangan dan ekploitasi tambang oleh perusahan raksasa milik negara Amerika Serikat, dengan nama perusahan PT. Freeport Indonesia ini membawa dampak yang serius bagi Amungme dan Kamoro yang sedang mendiami disekitar area pertambangan. Keputusan dan perjanjian yang telah disepakati bersama ialah perjanjian dan keputusan yang diambil dalam perasaan dan suasana masyarakat setempat yang dipengaruhi keterpaksaan suasana oleh para pro Indonesia dengan sifat memaksa. 

Penambangan ini bukan milik manusia Amungme dan Kamoro, ia hadir sebagai pintu pemusnaan manusia Amungme dan kamoro. Bersifat memaksa karena dengan jelas manusia Amungme dan kamoro memahami prinsip-prinsip tentang kehidupan  orang tua  pada zaman itu  mereka lebih berfilosofi, tentang kehidupan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehigga terjadinya peperangan, pembunuhan dan memutuskan hak-hak manusia Amungme dan Kamoro.

Kemudian secara hitam diatas putih mulai memainkan peran-peran yang tidak jelas arahnya, karena penambangan ini hadir ditengah-tengah kehidupan manusia Amungme dan Kamoro sebagai penambangan ilegal tanpa seizin pemilik dan tuan tanahnya hadir dan menyogok dengan keterpaksaan.

Dalam aktivitas pengolahan, penambangan dan ekploitasi oleh PT. Freeport Indonesia milik Amerika Serikat ini tidak sesuai dengan kesepakatn dan perjanjian, karena  pada saat itu para pemilik hak-hak setempat diminta dengan kekerasan sehingga ada istilah bahwa, “aku meminta sebagian dari apa yang bapak miliki, sehingga jikalau bapa meminta apa yang saya miliki akan saya memberikan, apa yang  saya miliki jangankan barang perempuan pun akan saya tukar dengan barang yang bapak punya”. Pergumulan yang telah direkam oleh seorang pemilik hak sulung gunung Nemangkawi yang sampai sekarang dampaknya terus mengalir dan masih diderita oleh suku Amungme dan Kamoro. 

Dalam proses pengolahannya manusia Amungme digusur dari tempat tinggal mereka dengan kekerasan dan setiap tindakan protes dimusnahkan dan memaksakan suku Amungme untuk segerah meninggalkan tempat keramat yang sudah didiami oleh nenek moyang mereka. Ekploitasi tambang berjalan dengan berbagai perasaan karena perusaan ini hadir sebagai ilegal dan pencuri dan sekaligus pemicuh permasalahan baik dari perang suku hingga perang perampasan hak-hak wilaya yang dirancang oleh oknum-oknum pro kelancaran jalannya penambangan PT. Freeport Indonesia.  

Dengan demikian aktivitas pertambangan ini digumuli oleh beberbagai kalangan dengan perasaan kepuasaan kehidupan mereka dan demi kenikmatan mereka dan mengusir dan menutupi semua akar permasalahan mereka.

Seorang filsuf yang bernama Epikuros yang hidup pada abad (341- 270) ia secara sepintas  dan masuk akal mengatakan bahwa kalau kamu mau bahagia, hindarilah perasaan sakit dan usaha rasa nikmat. Pandangan ini ialah aturan dasar moralitas yang paling rasional dalam filsafat yang disebut hedonisme adalah aliran dalam dunia filsafat yang mengajarkan bahwa sebagai aturan yang paling mendasar hidup kita, hendaknya kita menghindari dari rasa sakit dan mengusahakan rasa nikmat.  

Oleh karena itu tidak heranlah kehadiran perusahaan raksasa ini membawa bencana bagi kehidupan diatas bumi masyarakat Kamoro dan Amungme, dampaknya perusahaan raksasa ini memberikan kematian yang sungguh dahsyat, karena perusahaan yang menggempar dunia ini tidak mempunyai pengolahan limbah tailing sehingga pencemaran lingkungan dan memusnahkan vegetasi  tumbuh- tumbuhan dan  hutan tropis. Semua ini berawal karena pertambangan ini hadir sebagai pencuri dan ilegal, sehingga aktivitasnya diganggu tetapi tak pernah ada kepuasan dalam penambangannya. Dan memicuhkan permasalahan yang begitu mematikan ruang kehidupan bagi masyarakat kamoro menjadi punah karena telah menghadiri racun kematian bagi sumber kehidupan mereka karena pasir hitam menjadi gunung limbah tailing PT Freeport Indonesia dan mematikan kesuburan kehidupan. 

Maka itu pemerintah harus dengan tegas mengambil keputusan sebagai seorang kepala yang berkuasa, terhadap setiap eksistensi manusia Amungme dan Kamoro sebagaimana ada pada eksistensi manusia lainnya juga dengan berkerja sama dengan berbagai lembaga-lembaga untuk demi kehidupan yang baik terhadap eksistensi yang tidak dihargai oleh kehadiran perusahan raksasa ini ditengah kehidupan manusia Amungme dan Kamoro yang telah mengancam eksistensinya dan juga atas lingkungannya. Karena semenjak perusahaan raksasa ini hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat suku Amungme dan suku Kamoro, kedua suku ini tidak pernah merasakan tentang apa itu kemakmuran dan apa itu kesejahtaan bagi kedua suku ini. berpijaklah kepada yang masyarakat kecil apakah kesejahteraan dan kemakmuran mereka ada rasakan sebelum buka mata buka matalah sehingga suara penderitaan dan tangisan  rakyatmu. 

Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat harus turun tangan atas kerusakan lingkungan yang ada di Amungme dan Kamoro, kerusakan tersebut berdampak buruk terhadapat kehidupan masyarakat, hal di atas adalah bentuk pelanggaran HAM yang harus segera diselesaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hentikan Teror Pada Aktivis Papua, Septi Meidodga

Kami Hidup Tapi Mati

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA