Catatan untuk Pejuang (RIP Glenn Fredly)

Aku belum pernah berinteraksi langsung dengannya
Belum pernah berjabat tangan dengannya

Namun pernah mendengar langsung suara emasnya dan teriakan lantangnya, pernah melihat langsung wajah lembutnya, pernah berada di tempat yang sama

Sejak aku mulai tahu dan menikmati musik, lagu-lagunya adalah salah satu menu utama jiwaku
Kunikmati di berbagai suasana, tempat dan waktu

Pada suatu waktu, ketika aku bergiat mengelola sebuah pendidikan, sering pula lagu-lagunya kusuguhkan di kelas untuk peserta, menemani belajar kami. Dan tentu pula lagu-lagu Abangnya, Franky Sahilatua

Ketika aku mulai masuk dunia pegiat hak asasi dan kemanusiaan, dan kutahu dia juga orang yang mengabdikan dirinya untuk keadilan dan perdamaian, akupun menempatkannya sebagai pejuang idola di dunia jalanan ini

Engkau Kaka Bu, telah menginspirasiku bagaimana semestinya merawat cinta dan kehidupan, yang ujung tujuannya adalah satu: kemanusiaan

Kaka Bu, engkau telah menginspirasi kami bahwa berjuang untuk cinta dan kehidupan yang merdeka khususnya bagi mereka yang teraniaya dan papa, adalah suatu keniscayaan bagi yang lainnya. Sebab, kita tercipta dari Satu Tangan Yang Sama. Sebab, di muka bumi ini kita setara. Sebab, dasar dan ujung dari segala perjuangan adalah satu: kemanusiaan

Kaka Bu, engkau telah menginspirasi orang-orang muda -bukan hanya di Maluku dan Papua saja- kenapa dan bagaimana mereka wajib berjuang dan mempertahankan jati diri dan martabat bangsanya serta kemerdekaan rakyatnya

Kaka Bu, engkau telah menginspirasiku, kami, mereka, dan semua, bahwa musik dan lagu-lagu adalah media universal yang telah mampu menembus batas dimensi kehidupan, yang telah mampu menyuarakan keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian

Dan begitu pula sejatinya engkau sebagai musisi dan seniman. Yang tak hanya sebagai pencipta dan pengalun lagu serta pemetik gitar. Sebab, benar adanya WS Rendra Bilang, "apakah artinya kesenian, jika terlepas dari derita lingkungan" 

Kaka Bu, tidaklah sia-sia hidupmu. Engkau telah tuntas menunaikan peran dan tugas kehidupan di bumi dengan sebaik-baiknya, dengan sehormat-hormatnya

Kaka Bu, terima kasih untuk inspirasi, lagu-lagu, pelajaran, dan upaya-upaya perdamaian yang engkau ciptakan untuk kemanusiaan di Maluku, Papua, Jakarta -di Nusantara-

Kiranya Semesta mengamini apa yang diucapkan Qurais Syihab terhadapmu Kaka Bu, bahwa "kita yakin..... Rahmat Tuhan Yang Maha Luas menyentuh semua makhlukNYA" 

Selamat jalan Kaka Bu. Damai abadi, tak berkesudahan menyelimuti kehidupanmu selanjutnya. Engkau berhak atas segala yang baik. 

Danke

Adiani Viviana
Jawa Barat, 10 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hentikan Teror Pada Aktivis Papua, Septi Meidodga

Kami Hidup Tapi Mati

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA