Geham Bersatu Peringati Satu Tahun Rasisme di Papua

Geham, Papua- Sudah setahun Rasisme tumbuh subur di Republik ini, hal itu bermula dari salah seorang oknum di Surabaya yang mengatakan "monyet" terhadap mahasiswa Papua.

Gerakan Ham Bersatu Kota Manokwari bersama rakyat Papua memperingati hari satu tahun Rasisme di Mnukwar 17 Agustus 2020.

Gerakan Ham Bersatu memperingati hari tahun Rasisme di Papua untuk mengenang sebuah peristiwa penting, yang terjadi pada 16 agustus 2019 di Surabaya, dimana seorang warga di Surabaya yang bernama Tri Susanti telah melontarkan kalimat ujaran kebencian dengan sebutan "monyet" terhadap mahasiswa Papua.

Hal itu telah menyebabkan nasionalism rakyat Papua bangkit dan melakukan demonstrasi di semua 7 wilayah adat Papua,demi harkat dan martabat orang Pqpua yang di permainkan oleh pemerintah Indonesia.

Peristiwa tersebut membuat banyak taktivis papua yang berdemonstran ditangkap dan dipenjarakan dengan dalil hukum yang melenceng jauh.

Sebab negara Indonesia memiliki undang-undang no 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis, dengan demikiam maka secara tegas supremasi hukum di negara Indonesia ini tidak berlaku sesuai konteks.

Untuk itu peristiwa 16 agustus 2019 lalu wajib di peringati oleh rakyat Papua sebagai hari lahirnya penghinaan negara Indonesia terhadap rakyat bangsa papua.

Dan hal itu menjadi bukti bahwa negara indonesia telah menunjukan sikapnya sebagai watak penjajah, semenjak 1962 hingga saat ini 2020.

Diskriminasi, marjinalisasi, pelanggaran ham itu terus tumbuh subur di tanah Papua dan tidak pernah dipertanggungjawabkan dengan baik oleh Pemerintah indonesia.

Dengan demikan maka kami minta dengan tegas:

1. Pemerintah indonesia segera membebaskan tahanan politik di fak fak dan wamena tampa syarat.

2. Pemerintah indonesia wajib membuka ruang demokrasi di tanah papua.

3. Pemerintah indonesia dan keamananya segera hentikan, teror, intimidasi, penangkapan, pemenjaraan terhadap aktivis papua.

4. Presiden Dan mendagri negara kesatuan republik indonesia wajib hentikan pansus DPD RI dalam pembahasan otsus berjilid, dan segera buka ruang untuk penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa Papua.

Demikian pernyataan sikap ini atas perhatianya kami ucapkan terima kasih kiranya sang pencipta memberkati kita sekalian amin.


                         Mnukwar 16 agustus 2020


                Mengetahui

           Bp. Geham bersatu

                 Kota mnukwar


       Ketua.                   Sekertaris


Serry M                     Yunus A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hentikan Teror Pada Aktivis Papua, Septi Meidodga

Kami Hidup Tapi Mati

ATAS NAMA DEMOKRASI DAN KONSTITUSI BEBASKAN SEPTI MEIDODGA, PEMBELA HAM PAPUA