Sekjend Pencaker Sesali Tindakan Refresif Aparat Keamanan
Salah Satu Korban dari Kekerasan Aparat
Tim Pencaker memalang Jalan Trans Bintuni-Manokwari dengan alasan pemerintah daerah belum mengumumkan hasil CPNS.
Massa aksi belum menerima penjelasan dari Pemda terkait hasil penungumuman itu, namun pihak aparat keamanan membubarkan massa aksi dengan paksa, hingga massa aksi mengalami kekerasan dari aparat keamanan.
"Kami sesali atas tindakan aparat keamanan terhadap tindakan refresif," kata Yansen Indwek Selaku Sekjend Tim Pencaker.
Tindakan refresif itu, kata Yansen, mencederai demokrasi, semua orang maupun kelompok berhak untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat, namun aspirasi itu tidak digubris oleh Pemda.
"Negara ini negara demokrasi, semua orang berhak bersuara, bukan dipukuli hingga babak belur," kata Yansen saat dihubungi via telpon.
Tim Pencaker berharap hasil pengumuman CPNS merangkul 80% asli Papua dan 20% non Papua. "Pemerintah harus prioritaskan OAP di Manokwari Selatan," tegas Yansen.
Ia menambahkan, Tim Pencaker akan melanjutkan aksi sampai pemerintah daerah Manokwari Selatan membuka informasi pemerimaan CPNS.
Berikut nama-nama Tim Pencaker yang mengalami tindakan kekerasan oleh aparat.
1. Mikael Inden
( Ketua Tim Pencaker )
2. Yansen Indwek sekretaris ( tim pencaker )
3. Alex Ahoren pencaker
4. Sougb Cingga Towansiba
( Pencaker )
5. Melkianus Inyomusi ( pencaker )
6. April Trirbo ( Pencaker )
7. Edison Inyomusi (Pencaker)
KTR
Komentar
Posting Komentar